Kali ini, Arum dikejutkan dengan kepulangan Jean yang lebih cepat dari biasanya. Dia sudah bahagia karena akan menghabiskan waktu bersama dengan Jean. Namun begitu mengetahui kondisi sang kekasih yang tidak terlalu sehat, senyuman Arum langsung luntur seketika. “Mas sakit?” mata bulatnya bertanya tatkala melihat wajah Jean yang pucat. “Cuma sedikit gak enak badan, Sayang.” mengecup kening Arum. Bahkan sosok itu bisa merasakan hangatnya bibir Jean yang membuat Arum merasa khawatir bukan main. Dia melangkah menuntun sang suami kedalam kamar. “Udah makan? Minum obat?” “Belum, gak mau pake obat dulu. istirahat aja udah sembuh kok.” “Makan dulu seenggaknya, Mas.” “Udah tadi dikantor, Sayang.” membiarkan Arum membuka kemeja dan gespernya. Diberikan pakaian yang nyaman sebelum membiarkan Jea