Tak terasa sudah empat bulan kehamilanku dan sudah saatnya aku memeriksa kondisi janinku. Namun, hari ini Axton ikut juga. Dia tampak sangat bersemangat melihat perkembangan bayi kami.
Sampainya di puskesmas, dokter itu terkejut melihat kami berdua. "Eh ini siapa ya?" tanya si dokter sambil melihat Axton.
"Dia.."
"Aku suaminya." jawab Axton singkat sambil menggenggam hangat salah satu tanganku tapi terus menatap si dokter. Yuni-si dokter makin terkejut, saking terkejutnya dia membuka sedikit mulutnya.
Dia kemudian memandangku dengan pandangan yang ingin aku menjelaskan semuanya. Tapi aku hanya bergumam maaf tanpa suara, "Kenapa dokter?" tanya Axton langsung peka dengan pandangan si dokter.
"Oh, tak apa-apa hanya saja saya baru melihat anda. Silakan duduk." Kami berdua patuh dan duduk.
