Suara dentangan lonceng jam mengejutkan Wenda yang masih setia duduk di depan pintu kamar Axton. Kedua matanya menatap nanar pada jam yang menunjukan jam 12 tepat. Tengah malam. Sudah tengah malam, itu berarti pernikahan kontrak mereka telah berakhir. Tangisan Wenda makin keras dan pilu. Dia tak bisa melepas Axton sekarang, terlebih dengan situasi rumit seperti ini. Tapi apa boleh buat? Sesuai dengan aturan pernikahan kontrak, Wenda harus meninggalkan Axton mau tak mau, suka tak suka. Dia berdiri dan melangkah dengan langkah gontai menuju kamar yang dulu dia tempati. Seakan tahu sesuatu akan terjadi, Wenda sengaja mengambil beberapa barang dan baju-bajunya untuk di simpan situ karena cemas. Sekarang dia tak perlu bersusah payah masuk dengan paksa di kamar Axton. Mungkin inilah kecemasa