Nasehat Leo

751 Words

"Kak, sarapanlah bersama kami." pinta Zarina pada Wenda yang sudah rapi ingin ke kantor. Kedua mata Wenda memandang Zarina lalu bergulir ke arah Axton yang menyantap makanannya. Dia tersenyum getir, sejak Zarina ada Axton menganggapnya seperti angin lalu. Dia tak pernah sekalipun peduli padanya seperti saat pertama kali bertemu. "Tak usah aku akan makan di tempat yang lain, aku harus mengejar kereta." Wenda kembali melangkah pergi keluar dari rumah Axton menuju terminal LRT. Setelah dia sampai, dia tak langsung masuk  ke dalam perusahaan, dia memilih untuk pergi ke restoran mengisi perutnya yang keroncongan. Wenda melahap makanannya, dia harus terbiasa dengan keadaan seperti ini baik saat Zarina ada maupun gadis itu tak ada. "Wenda," Wenda mengangkat wajahnya dia tersenyum pada Pitalok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD