Desita Indira 44

1262 Words

Sejak malam itu aku jadi sering menangis. Ketika memasak aku ingat Dante dan kemudian aku menangis, ketika minum teh aku juga ingat Dante, itu pun membuatku menangis. Apalagi kalau mengingat saat ini Dante sedang mual muntah karena ngidam, dan obatnya hanya berdekatan dengaku. Dia pasti menderita sekali, saat itu pun aku kembali menangis. Jangan ditanya ketika hendak tidur, aku akan menangis sampai kelelahan jika mengingat Dante, aku merindukan bau harum tubuhnya, aku rindu pelukannya di ranjang dan aku rindu semuanya. Pokoknya aku hanya ingin berdekatan dengan Dante, anak ini seolah tidak mau jauh dengan ayahnya. Menyebalkan sekali bukan? Jika seperti ini, bagaimana aku bisa berpisah dengan Dante dalam keadaan hamil dan memulai kehidupanku sendiri? Membayangkannya saja sudah sangat menger

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD