Part 16: Kekhawatiran Ceye

2724 Words

Ceye sedang meringkuk di pojokan kamar, memejamkan mata seperti orang yang sedang semedi. OGAH! OGAH! OGAH! Ceye seketika membelalakkan matanya, kini menjambaki dan memukuli rambutnya sendiri. Setiap kali ia mencoba memejamkan mata bayangan Ana yang menolaknya sambil menatap jijik kearahnya selalu berputar bak kaset rusak. "Kalau saya ajak nikah kamu, kamu mau nggak ninggalin pacar kamu?" "OHOK-OHOK!" Ana menyemburkan makanannya. Ceye spontan mengerem mobilnya. "Apa Pak?! Saya gak mulai setres kan denger Bapak ngelamar saya!" Heboh Ana sambil menampari pipinya sendiri. Ceye merengut, "nggak, saya serius. Saya beneran ngelamar kamu." Ana tersentak, lebih baik kalo Ceye masang wajah bodoh seperti biasa. Tapi kenapa kali ini Ceye malah memasang tampang serius kayak orang normal sih?!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD