"Nghh ... " Ceye pelan-pelan memundurkan wajahnya, menyadari tentang tingkah nekadnya tadi membuat batin lelaki itu merutuk habis-habisan. Ana tak kalah canggung nya, dengan kikuk ia menatap wajah Ceye yang jaraknya masih sangat dekat itu. "Eum Mas." Bisik Ana pelan. "Hm?" "M-mas bisa agak munduran gak?" "H-haa?" Ceye terkesiap, menyadari posisinya yang ternyata sedekat ini dengan Ana membuat ia dengan kalang-kabut mendur bahkan sampai terpentok kaca jendela mobil. DUAK! "AKH!" Ceye langsung menunduk, hanya bisa mengumpati diri sendiri karena bertingkah sebodoh ini. Ana membola, buru-buru meraih kepala Ceye dan menundukkan nya lalu ia usap-usap. "Ck, hati-hati dong Mas!" Omel Ana galak tapi membuat Ceye malah tersenyum cengengesan karena dikhawatirkan. Ana mendengus pelan, merai