Keisya mengangguk mantap. "Iya adik bayi, adik buat aku! Ayah sama Bunda kan baru bulan madu keliling dunia, kata Tante Meisya kalau Bunda mual-mual dan muntah itu artinya di perut Bunda ada bayi. Bener kan, Bun?" Suasana mobil mendadak hening beberapa detik sebelum Firdaus tertawa kecil. "Sayang, memangnya kamu udah siap jadi kakak?" Keisya menggembungkan pipinya yang merona merah, lalu ia tersenyum, sembari mengangguk sekali lagi. "Siap banget dong, Ayah! Soalnya Keisya pengen punya adik laki-laki, biar bisa diajak main bola. Terus Keisya juga sebenarnya pengen adik perempuan biar bisa diajak main salon-salonan!" Aura terkekeh, lalu ia mencubit ujung dagu putri semata wayangnya. "Aduh, anak Bunda ini ternyata udah besar ya, bisa-bisanya langsung minta adik dua sekaligus. Sabar y

