Bab 94. Perlahan Memudar

1345 Words

Siang itu Aura duduk di bangku panjang ruang tunggu rumah sakit, menggenggam map berisi buku catatan kehamilan dan hasil pemeriksaan minggu lalu. Di sekeliling Aura para wanita hamil duduk bersama suami mereka. Ada yang sedang bercanda, ada yang saling menggenggam tangan satu sama lain, ada pula yang disuapi camilan oleh pasangannya sambil tertawa. Pemandangan sederhana yang bagi sebagian orang terasa biasa saja, tapi bagi Aura terasa seperti luka yang ditusukkan berulang kali ke jantungnya. Aura menunduk, meremas ujung dress yang ia kenakan. Tangannya bergetar pelan. Bayi di dalam kandungannya menendang lembut, seolah ikut berbicara lewat denyut kecil di dalam rahimnya. "Maafin Bunda ya, Nak. Bunda berusaha kuat, walau hari ini Bunda sendirian lagi," bisiknya lirih, nyaris tak terd

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD