Hanya pada Tuhan

1543 Words

Asyila membuka pintu perlahan. Jam sudah menunjukan pukul 22.30. sepertinya kedua orang tua Lukas sudah tertidur. Karena mungkin mereka lelah, setelah seharian kerja. Sebenarnya Asyila lebih merasa nyaman jika ia pulang malam langsung ke kosannya. Meski kesepian. Setidaknya di sana tidak ada orang yang takut terganggu olehnya. Meski semua penghuni rumah ini juga tidak ada yang mengeluh padanya. "Baru pulang?!" Asyila hampir saja menjerit, ketika ia hendak menaiki tangga. Masalahnya Lukas datang dari arah belakangnya. Dan lagi, saat ini Asyila dalam kondisi melamun. Gara - gara pembicaraannya dengan Damian tadi. "Lukas, ikhh," Rengek ya kesal, ia mengerucutkan kedua bibirnya. Si tampan tidak menjawab. Ia berjalan ke arahnya, dan menatapnya saja. "Ada apa?" Asyila bertanya,  ia tida

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD