Setelah makan siang dari bekal yang kubawa, Mas Bara mengusap kepalaku dan menyibak rambutku ke belakang, Mas Bara belai wajahku begitu mesra, penuh cinta. Lagi-lagi aku terhanyut dalam pesona tampannya. Mas Bara kembali memeluk dan kami saling mencium dengan penuh kasih sayang. Dia hilangkan kesedihanku karna ulah Ira kemaren malam, meski perbuatan Mas Bara tadi sudah cukup, baginya aku memang wanita yang lemah dan selalu butuh kasih sayangnya. Biarlah .... Aku suka dimanja olehnya, tatapan mendalam darinya membuatku semakin jatuh cinta, tapi satu hal yang membuatku penasaran! Mengapa Mas Bara menikahi Kayla?! Tapi sudahlah .... Aku percaya pada Mas Bara, dia pasti mempunyai alasan yang kuat dan tidak mungkin merugikan diriku. Apalagi selama ini Mas Bara juga sudah bertanggung jawab