25. Basah Berdua

1454 Words

“Apa yang kau tunggu?” Nania menelan ludah kasar. Tangannya yang gemetar perlahan terulur ke depan dan saat telah memegang celana Leon, jantungnya berdebar tak karuan. “Jangan bertingkah seperti seorang perawan. Dan lagi, kau juga sudah melihatnya,” ucap Leon kembali seakan memaksa Nania segera melakukan tugasnya. Nania hanya diam dan menekuk lutut. Posisinya kini setengah berlutut di depan Leon dan bersiap menurunkan celananya. Namun, ia sebelum ia melakukannya, ia mendongak dan mengatakan, “Apa kau sama sekali tak malu?” “Malu? Kenapa harus malu? Kau istriku.” Nania tertohok dengan jawaban Leon. Ia ingin mengulur waktu, tapi jawaban yang Leon berikan membuatnya tak punya alasan lagi. Nania perlahan tertunduk dan mulai menurunkan celana Leon dengan perlahan dan hati-hati hingga c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD