“Go- Gondal-gandul!” Teriakan Nania tak membuat Leon menghentikan langkahnya. Ia seolah tak peduli istrinya melihat setiap jengkal tubuhnya tanpa penghalang. Tap! Sekujur tubuh Nania seperti terkena siraman air es saat tangan Leon mencengkram tangannya yang menunjuknya. Jantungnya pun berdebar tak karuan dan dirinya seolah tak tahan lagi ingin ngompol di celana. “Siapa yang menyuruhmu memegang ponselku,” kata Leon dengan suara yang berat dan dingin dan tatapan yang tajam seakan Leon mau memutilasinya saat itu juga. Nania menelan ludah susah payah. “A- aku hanya, aku hanya–” Nania tak dapat melanjutkan ucapannya saat Leon menghempas tangannya kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai. Ia pun hanya bisa meringis sambil memegangi pergelangan tangannya yang memerah. Leon