Brak Pak Wijaya tidak melanjutkan kalimatnya, saat mendengar suara pintu kamar itu dibuka dengan kasar, hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring. Betapa terkejutnya Pak Wijaya, saat mendapati Devan lah yang membuka pintu kamarnya. "Nak, papa bisa jelaskan, kamu jangan salah paham dulu!" Ujar Pak Wijaya, karena merasa takut terjadi perkelahian, atau terjadi salah paham di antara dirinya dengan anak pertamanya. "Papa bisa keluar, Devan percaya sama Papa!" Ujar Devan datar, tanpa mengalihkan pandangannya dari Dita. Pak Wijaya yang mendengar suara datar tanpa ada kemarahan dari Devan, langsung menghela nafasnya lega, dan mulai berdiri untuk keluar dari kamar Devan. Pak Wijaya sempat menoleh pada Dita, yang ternyata Dita masih betah dengan tangisnya. "Jangan sakiti lagi istrimu, istrimu