Cup
Devan langsung melumat bibir Dita karena sudah tidak bisa menahannya, dan mendorong tubuh Dita hingga terlentang di bawahnya, Devan ingin membuat ranjang itu kembali panas.
"Aku tidak bisa mengelak, kau memang benar-benar menjadi canduku! "Bisik Devan pelan di sela-sela kecupannya, membuat Dita tidak mampu untuk menolak sentuhan Devan. Dita juga mulai merasa nyaman dan menerima di setiap sentuhan Devan. Tidak merasa takut seperti sebelum-sebelumnya, karena Deva memperlakukan dirinya dengan begitu kasar saat bercinta. Devan mulai menyingkap dress yang dipakai Dita ke atas, hingga memperlihatkan paha mulus Dita dan bahkan sampai ke perut Dita, membuat Devan lebih leluasa untuk menyentuh bagian area sensitif Dita.
"Aku ingin…
Tok tok tok
Mendengar pintu kamar Dita diketuk, Devan lang
