"Si-siapa kamu. Tuan Devan!" Pekik Dita terkejut, saat mendapati orang yang sangat Dita takutkan sudah ada di depannya setelah dirinya sadar sepenuhnya.
Pyar
Devan langsung melayangkan tamparan keras pada pipi mulus Dita, hingga pipi Dita langsung memar karena tamparan yang begitu keras dari Devan. Dita tidak mengeluarkan sepatah katapun, saat Devan menampar dirinya tanpa ada sebab. Bahkan Dita hanya terdiam saja dengan posisi yang setengah duduk di ranjang, sambil memegang pipinya yang sangat terasa nyeri, panas dan perih secara bersamaan. Dita langsung mengusap air matanya yang sempat jatuh, lalu membenarkan duduknya tanpa melepaskan tangannya dari pipi memar Dita.
"Kau hamil? Benar kau hamil hah?" Tanya Devan dengan Bentakan yang begitu keras bahkan sangat terlihat mengerikan, saat D
