17 Dita pingsan

1604 Words

Keesokan paginya, Dita bangun dari tidurnya, dan ternyata di villa itu dirinya masih sendiri. Dita langsung membawa langkahnya untuk keluar dari kamar dengan perasaan yang masih sama seperti tadi malam, yaitu, senang. Ceklek "Ka-kau, siapa kau?" Tanya Dita tergagap, saat melihat ada pria dengan warna kulit yang begitu gelap, ada di depan pintu kamarnya. Saat ini pikiran kita langsung teringat akan ancaman-ancaman dari Devan mengenai pria yang akan menggoda dirinya atau dirinya yang menggoda pria lain. Memang dirinya tidak menggoda pria yang ada di depannya itu, hanya saja, kalau sudah ada pria lain yang ada di dekat Dita, pasti akan nanti mendapat masalah besar pada Devan. "Mau apa Kamu? "Tanya Dita sambil merapatkan diri pada daun pintu kamarnya. "Jangan takut, Nona. Saya di sini hany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD