Setelah kejadian semalam Sakura menyerahkan mahkotanya kepada Lazark, kini gadis itu memikirkan apa yang telah dilakukannya sampai ia memberikan mahkotanya pada Lazark. Ia pun tidak mengerti sama sekali dengan dirinya saat ini. Padahal belum tentu pasti Lazark mencintainya. Ia tidak boleh percaya begitu saja pada keenam calon suaminya itu. Sinar mentari sudah memasuki celah jendela kamar Sakura. Sesaat ia mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. "Selamat pagi, Hime. Bagaimana keadaanmu?" sapa Lazark yang ternyata masih di samping Sakura sambil memeluk erat. "Pagi, aku baik-baik saja. Menyingkirlah, aku ingin mandi," jawab Sakura lalu beranjak dari ranjang. Akan tetapi, Lazark menahannya lalu mengecup sekilas bibir Sakura. Merengkuhnya di pelukan Lazark. "Ka