Setibanya di rumah sakit, Freya melangkah dengan tergesa, bahkan ia pamit pada William dan Alia untuk duluan ke ruang ICU, sementara Devano ikut dengan nenek dan kakeknya. Perasaan Freya sungguh gelisah memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada Arsen. "Ya Allah, semoga aja Mas Arsen baik-baik aja," gumamnya dalam hati sambil meremas ujung jari yang terasa dingin. Setibanya di lantai 8, Freya keluar dari lift. Namun, seketika langkahnya terhenti melihat beberapa petugas paramedis mendorong brankar dengan pasien yang tubuhnya sudah ditutupi kain berwarna putih, menandakan seseorang di balik kain itu sudah meninggal dunia. Tentu saja Freya syok, tubunya menegang seketika, dan air mata semerebak jatuh bercucuran mengalir di pipi tanpa permisi. Freya sulit menerima jika ia akan dihadap