Intan masih terjaga dan duduk gelisah di dalam tendanya. Ia memang sudah menutup tubuh bagian bawahnya menggunakan selimut hangat, tapi sekadar duduk pun ia tidak bisa tenang. Termasuk tatapannya, tatapannya terus goyah dan menatap tak sabar pada pintu tenda di hadapannya. Sesekali, melalui sela jendela di sebelahnya, Intan juga mengintip suasana di luar. Di depan tenda milik Wenny, semuanya baru saja bubar. Wenny masuk, dan hanya meninggalkan Rio yang sepertinya lebih memilih tidur di depan tenda Wenny demi terjaga untuk calon istrinya. Karena bila dilihat, sepertinya Rio yang tetap diam dan hanya memperhatikan keadaan juga khawatir pada Pandu yang terus terang-terangan membenci Wenny. “Sepertinya semuanya masih belum baik-baik saja. Mas Pandu pun masih terlihat emosional. Mas Pandu, ...