“Konsisten.” Arden masih berbicara lirih, terus seperti itu dan sengaja mengingatkan Intan di tengah pandangannya yang sesekali mengamati suasana sekitar. Arden terlalu takut Intan goyah, kemudian Intan juga sampai kasihan dan memberi Inara kesempatan cuma-cuma. Intan yang sedari tadi diam, melihat bahwa pertemuan mereka dengan Inara telah membuat Arden menjadi emosional. Suaminya itu tengah susah payah menahan emosi dan sebisa mungkin menyikapi keadaan dengan sabar. Kini, di dalam lift yang mereka pakai di lantai kamar keberadaan mereka, Intan tersenyum kecil sambil mendekap hangat tubuh suaminya itu. Intan berusaha meyakinkan sekaligus menguatkan suaminya bahwa semuanya baik-baik saja. Tak ada yang goyah apalagi berubah, sepenuhnya Intan tetap pada janji mereka. Intan tetap percaya dan