Episode 164 : Sakit

1614 Words

Keheningan masih membersamai kebersamaan Pandu dan Inara. Pandu masih bertahan di balik kemudi mobilnya, sementara Inara duduk di sebelahnya. Tatapan Inara masih kosong, mata sembamnya masih basah. Sesekali Inara juga menghela napas pelan, seolah sedang ada yang diredam. Mereka masih di tempat parkir depan rumah sakit yang tergolong sepi, selain hanya mereka yang tampaknya menjadi penghuni transportasi di sana. “Sekarang mau kamu apa?” tanya Pandu yang menatap Inara melalui lirikan. Masih tidak bersemangat, Inara berkata, “Aku masih tidak bisa mengakhiri rasa iri sekaligus dendamku.” Bukannya merasa gagal sekaligus bersalah, kenyataannya yang tak bisa mengakhiri rasa iri sekaligus dendamnya itu justru menambah luka hatinya. Inara merasa semakin tersiksa, dan berharap bisa menghabisi In

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD