Tak butuh waktu lama untuk Pandu sampai di kediaman Arden apalagi Pandu menggunakan motor. Satpam yang terjaga dan sampai disertai anggota mafianya, langsung membukakan pintu bahkan meski waktu kini bukan waktu yang layak untuk bertamu. Pandu sungguh bisa memasuki rumah Arden dengan leluasa. Namun, keadaan Pandu yang jelas dikuasai emosi bahkan kedua mata Pandu saja sembam dan basah, membuat Very yang terjaga di depan kamar Arden selaku kamar kebersamaan Arden dan Mela, langsung terusik. “Bos, Pandu?” ucap Very di tengah jantungnya yang mendadak berdetak sangat kencang. Very merasa gelagat Pandu sangat aneh bahkan cenderung akan melukai. Ia sudah telanjur hafal apalagi mereka bukan baru saja saling mengenal. Mereka bersama-sama sudah sangat lama hingga mereka terlalu baham pada watak bahk