Araf sedari tadi tidak habis pikir dengan kelakuan Maminya. Hanya untuk membuat menantunya kembali pulang dari acaranya dengan Aldo, sang Mami harus berpura-pura sakit. Lihatlah beberapa urusan kantor harus terbengkalai dan beberapa investor meneror telepon pribadinya. Araf membenturkan kepalanya ke tembok. Maminya ini Ya Allah. "Raf, mana sih anak nakal itu. Mantu Mami kok ngga sampe-sampe." Mami dari ketiga anak itu naik lalu turun lagi, lalu naik lagi dari kasur perawatan. Dari tadi polah tingkahnya tidak tenang. Jangan-jangan anaknya yang bernama Aldo itu belum berangkat lagi dari Bandung. "Mi, pulang ajalah. Nih gilingan batu yang di Batang ada masalah nih Mi. Araf harus cek kesana." Maminya menoleh kesal. Anak kesayangannya yang tidak laku-laku dan disalip oleh adiknya ini ingin