Kejora mengangguk antusias membuat Vera sedikit menyunggingkan senyum.
"Besok kenalin guru Jora sama oma ya." Vera penasaran seperti apa guru yang Kejora puji-puji itu sampai Daffa juga mau memasakkan makanan untuknya.
****
"Daddy, makanan kesukaan mommy apa?" Tanya Kejora saat dirinya dan Daffa tengah tiduran di atas ranjang berkarakter frozen.
Setelah seharian ngambek akhirnya Daffa bisa menyogoknya dengan satu paket buku mewarnai bertema frozen serta miniatur berbentuk frozen yabg sudah Kejora idam-idamkan dari dulu.
Dan sekarang, mereka sudah tertidur sambil berpelukan dan saling berbagi cerita seperti malam-malam biasanya.
"Makanan kesukaan kamu sama dengan makanan kesukaan mommy."
"Belalti mommy juga suka sama ayam goleng?"
"Suka banget, semua masakan ayam mommy suka. Sama kayak kamu."
Kejora terkikik dan membayangkan jika momynya berada di sisih-nya saat ini.
"Kalau begitu ajalin Jola masak ya dad, kalau mommy pulang Jola mau masakin mommy."
"Emang Jora bisa?"
"Ya belum, kalau belajal sama daddy pasti bisa. Kan semua masakan daddy enak."
"Daddy-nya siapa dulu dong."
"JOLAA!!" teriaknya sambil tertawa bahagia.
"Sini cium daddy dulu nak."
Daffa tersenyum haru saat Kejora mencium kedua pipi ya dengan penuh kasih sayang.
"Berdoa ya, semoga mommy cepat pulang dan bisa berkumpul sama kita lagi."
"Setiap hali Jola beldoa kok."
Daffa tersenyum dan mengusap kepala gadis kecilnya dengan perasaan bangga.
"Dad, besok bawain dua bekal ya."
"Buat apa sayang? bekal Jora kurang banyak?"
"Bukan dad, bukan buat Jola tapi buat ibu gulu yang temenin Jola tadi."
Daffa mengangguk paham. Guru muda itu kini menjadi wali kelas Kejora yang baru.
"Jola mau telimakasih kalena udah temenin Jola sampai daddy datang."
"Iya besok daddy buat masakan paling lezat buat ibu guru Jora."
"Telimakasih daddy ganteng."
Daffa tersenyum dan memeluk erat putri kecilnya. "Ayo sekarang Jora bobok dulu udah malam."
"Dad, ambilin foto mommy sehalian aku belum culhat sama mommy."
Daffa mengambil frame kecil yang berisi foto Raya dan memberikan pada Kejora. Sejak dulu, kebiasaan Kejora adalah bercerita dengan foto mommy-nya dan selalu mengakhirinya dengan harapan agar bisa bertemu langsung dengan mommy-nya.
"Mommy, jola mau tidul dulu. Hali ini daddy nyebelin, daddy bohongin Jola lagi. Kalau kita sudah beltemu, malahim daddy ya mom." Kejora mencium cukup lama foto itu dan memberikan pada Daffa kembali.
"Dad, jangan lupa suluh mommy pulang kalau sudah selesai kelja."
Daffa hanya bisa tersenyum. Kebohongannya pada Kejora sudah sangat besar hingga saat ini. Ia belum bisa berkata jujur kalau sebenarnya Mommy-nya akan sulit berkumpul kembali dengannya.
"Yasudah, yuk bobok biar besok bisa bangun pagi."
"Good night, daddy Jola sayang banget sama daddy."
Daffa mengecup kening Kejora dengan penuh kasih sayang dan menemaninya sampai tertidur lelap.
***
Pukul 5 pagi Daffa sudah terbangun dan mulai sibuk di dalam dapurnya menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk Kejora.
Meski dirinya memiliki seorang asisten rumah tangga, untuk urusan dapur selagi ia bisa dan ada waktu dia sendiri yang akan mempersiapkan semuanya. ART-nya hanya bersih-bersih dan membantu mengasuh Kejora saat dirinya tengah sibuk.
Menu kali ini adalah rolade daging dengan saus asam manis kesukaan Kejora. Dengan lihay tangannya mengolah daging yang di padukan dengan telur lalu di gulung bersama.
Belum apa-apa Daffa sudah mencium bau sedap dan sangat menggugah selera. Ia sangat yakin, Kejora akan sangat suka dengan masakannya kali ini.
"Daddy ...."
Daffa menoleh saat mendapati Kejora sudah berada di dalam dapur bersama sang bibi.
"Loh kok sudah bangun." Daffa meninggalkan masakannya dan menghampiri Kejora yang ada di gendongan bibi.
"Gendong, dad." Dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya Kejora merentangkan tangamnya meminta di gendong.
"Daddy kan masih masak, Jora sama bibi dulu ya."
"Nggak mau, Jola mau sama daddy." Daffa mengangkat tubuh Kejora ke dalam gendongannya dan menunjukkan masakan-nya.
"Lihat daddy masak apa buat Jora."
"Itu apa dad?"
"Rolade sayang, masa lupa sama makanan kesukaan kamu."
Kejora terkekeh dan memeperhatikan rolade yang sudah Daffa potong-potong dan kini tengah Daffa goreng.
"Jangan lupa buatin ibu gulu juga ya, dad."
"Iya sayang."
"Ibu gulu pasti suka banget sama masakan daddy."
Daffa mencium pipi Kejora sambil menyambi membolak balikkan rolade yang tengah ia goreng.
"Dad, aku mau duduk."
Daffa menyeret kursi dan mendudukkan Kejora di atas kursi itu. "Tunggu daddy disini ya."
Kejora mengangguk dan memperhatikan Daffa dengan mata yang masih setengah terpejam.
Dan beberapa saat kemudian akhirnya Daffa menyelesaikan masakannya dengan sempurna. Rolade asam manis sudah siap ia hidangkan untuk dua kotak bekal dan juga untuk mereka sarapan.
Kejora juga sudah dibawa pembantunya untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke kesekolah.
"Selamat pagi daddy!!" Kejora berjalan dengan riang dari arah kamarnya menuju ruang makan.
"Pagi sayang, duduk dulu daddy siapin dulu ya sarapan-nya."
Kejora mengangguk dan naik ke atas kursi. "Wah, enak banget," ucapnya kala melihat rolade asam manis sudah terhidang cantik di hadapannya.
"Jora makan dulu nggak apa-apa, daddy mau mandi sebentar."
Kejora mengangguk karena ia sudah tidak sabar menikmati masakan super lezat daddy-nya.
"Bi, temenin Jora makan, saya mau mandi dulu."
Setelah itu Daffa berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap untuk mengantar Kejora sekolah dan lanjut menuju Kafenya.
****
"Dadaaa ... nanti jangan telat jemput Jola lagi ya." Kejora melambaikan tangannya pada ayahnya sampai mobil ayah-nya sudah tak terlihat lagi.
Pukul tujuh pagi sekolah belum terlalu ramai, dengan langkah kecilnya Kejora memasuki kelasnya yang berada di sisi barat pintu gerbang.
Setelah ia masuk ke dalam kelas untuk meletak kan tas, Kejora mengambil kotak bekal yang ingin ia berikan pada ibu guru-nya kemarin.
Setelah mengitarkan pandangannya ke beberapa tempat akhirnya Kejora bisa menemukan ibu guru yang ia cari-cari.
Kejora langsung melangkah mendekati ibu guru itu di taman bermain.
"Bu gulu!" Seru Kejora.
"Iya Kejora, ada apa?"
"Jola mau kasih ini." Kejora memberikan kotak bekal yang berisi masakan daddy-nya.
"Kok di kasih ibu?"
"Iya, soalnya ibu gulu udah temenin Jola kemalin."
Guru muda itu tersenyum dan menyamakan tingginya dengan Kejora.
"Kalau bekalnya buat ibu, nanti Jola makan pakai apa?"
"Tadi Jola bawa dua, satu buat Jola, satu buat ibu gulu. Masakan daddy Jola enak banget loh bu."
"Wahh, terimakasih banyak ya."
"Oh iya, nama ibu siapa? Jola lupa."
Guru itu tersenyum dan mencubit pipi gembil Kejora gemas. "Nama ibu Raline."
"Ibu Laline?"
Raline tertawa karena Kejora tidak bisa mengucapkan huruf "R" dengan sempurna.
"Jola panggil ibu Aline aja."
"Iya, Jola masih belum bisa bilang L."
Raline tertawa dan mengajak Kejora duduk di kursi panjang yang ada di taman.
"Masih pagi Jora kok udah sampai di sekolah? teman-teman kamu aja belum ada yang datang."
"Soalnya baleng daddy ke kafe, bu. Kalau siang-siang Jola nggak ada yang antelin."
Raline manggut-manggut sambil memandang wajah imut Kejora.
"Bu, nanti jangan lupa di makan ya masakan daddy, kalau ibu suka bilang sama Jola biar daddy masakin lagi."
"Iya sayang pasti ibu makan, kan nggak boleh membuang-buang makanan."
Kejora terkekeh dan memandang wajah Raline sangat lekat. "Ibu gulu cantik, baik pula. Jola senang punya ibu gulu cantik."
"Jora juga cantik banget."
"Ibu gulu, kapan-kapan main ke kafe daddy ya."
"Emang kafe daddy Jora ada dimana?"
"Nggak jauh kok, di depan lampu melah depan sekolah itu telus belok kanan namanya kafe Kejola."
"Iya, ibu tau sayang waktu itu ibu pernah kesana."
"Kalau ibu gulu kesana bilang Jola ya bu, bial Jola bilang ke om Andi buat kasih diskon.
Raline terkekeh dan berjanji akan mengunjungi kafe ayah Kejora.
"Yasudah, sekarang kita masuk kelas teman-teman kamu sudah pada datang."
Kejora mengangguk dan berjalan bersama Raline menuju kelas.
***
"Omaaa!!!" Kejora berlarian menghampiri Vera yang sudah menunggu-nya di depan sekolah.
"Aduh, jangan lari-lari nanti jatuh," ucap Vera sambil memeluk tubuh cucu-nya.
"Daddy kemana kok oma yang jemput Jola?" Tanya Kejora sambil berjalan menuju mobil.
"Jora kan udah lama nggak nginep di rumah oma, jadi hari ini Jora tidur di rumah oma ya."
"Iya Oma, tapi janji ya nanti malam aja Jola jalan-jalan ke pasal malam."
"Nanti bilang opa, kalau opa nggak mau nanti Jora pura-pura ngambek."
Kejora mengacungkan jari jempolnya dan mengikuti saran oma-nya.
"Oma, kapan-kapan Jola kenalin sama ibu gulu cantik Jola ya."
Vera mengerutkan kening sambil menatap cucu-nya heran.
"Tumben Jora mau kenalin ibu guru Jora sama oma."
"Kalena ibu gulunya cantik, baik, pintal, Jola suka banget sama ibu gulu Aline."
"Iya, kapan-kapan kelanin sama oma ya."
"Siap oma. Tadi daddy juga masakin lolade buat bu gulu Aline."
"Hah? kamu serius daddy buat masakan buat guru kamu?"
Kejora mengangguk antusias membuat Vera sedikit menyunggingkan senyum.
"Besok kenalin guru Jora sama oma ya." Vera penasaran seperti apa guru yang Kejora puji-puji itu sampai Daffa juga mau memasakkan makanan untuknya.
****