Beruntunglah Kamu

1028 Words

Caroline merapatkan bibirnya menahan senyumannya. Gemas, ia gemas dengan tingkah menantunya sekaligus putranya yang hanya diam saja. "Rina jangan lari-lari!" tegur Johan membut Caroline dan juga Aqlan tersadar dari dunia mereka masing-masing. "Astaga, anak itu. Pa, mama kejar Rina dulu ya, papa ngobrol sama Ano," ucap Caroline yang bergegas berdiri dan berjalan cepat untuk menghampiri menantunya. Ia kahwatie Rina kenapa-napa, melihat menantunya itu sampai berlari. "Mau kemana? Mau mengejar istrimu? Biarkan momymu saja, ayo kita ke ruang kerjamu, atau mau mengobrol di belakang rumah?" tanya Johan bertubi-tubi supaya putranya itu tidak mengejar istrinya. "Di ruang kerja saja, dad," jawab Aqlan. "Ayo kita ke ruang kerja," ucap Johan yang sudah berdiri dari duduknya. Mereka berdua pun ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD