Caroline merapatkan bibirnya menahan senyumannya. Gemas, ia gemas dengan tingkah menantunya sekaligus putranya yang hanya diam saja. "Rina jangan lari-lari!" tegur Johan membut Caroline dan juga Aqlan tersadar dari dunia mereka masing-masing. "Astaga, anak itu. Pa, mama kejar Rina dulu ya, papa ngobrol sama Ano," ucap Caroline yang bergegas berdiri dan berjalan cepat untuk menghampiri menantunya. Ia kahwatie Rina kenapa-napa, melihat menantunya itu sampai berlari. "Mau kemana? Mau mengejar istrimu? Biarkan momymu saja, ayo kita ke ruang kerjamu, atau mau mengobrol di belakang rumah?" tanya Johan bertubi-tubi supaya putranya itu tidak mengejar istrinya. "Di ruang kerja saja, dad," jawab Aqlan. "Ayo kita ke ruang kerja," ucap Johan yang sudah berdiri dari duduknya. Mereka berdua pun ber

