Keesokan harinya, Gavin dan Marla mengunjungi kediaman Alea. Berbekal informasi yang ia dapatkan dari sekolah Hanif. Di sinilah kedua Ibu dan anak itu berada, di depan sebuah pintu apartemen mewah kediaman Alea. Gavin menekan bel pintu dengan perasaan berdebar. Bagaimana jika Alea menolak dirinya untuk bersama dengan Hanif seperti kemarin. Tapi Gavin sangat yakin jika Alea tidak bisa menolak Marla. Cukup lama mereka menunggu hingga akhirnya Alea membukakan pintu. "Ibu?" seru Alea terkejut ketika mendapati keberadaan Marla. Wanita paruh baya itu langsung menghamburkan diri mendekap Alea yang selama lima tahun terakhir susah payah dicarinya. Marla menitikkan air mata haru. Sangat senang bisa bertemu kembali dengan Alea. "Astaga, Alea sayangku," ucap Marla semakin mengeratkan dekapannya