Yasmin menatap tespek di tangannya dengan mata bergetar. Positif. Sesaat ia terdiam, seolah tak percaya pada garis jelas yang muncul di sana. Napasnya tercekat, tangannya gemetar. Malam itu... ternyata benar-benar mengantarkannya pada kehidupan baru. Namun, rasa takjub itu segera bercampur resah. Posisinya tidak menguntungkan sama sekali. Ia bimbang—haruskah jujur kepada Hans, atau menyembunyikan kabar ini hingga keadaan lebih kondusif? Ia tahu, kabar bahagia ini tak mungkin disampaikan di tengah renggangnya hubungan Davina dan Hans. Betapa hancurnya hati sang madu jika sampai tahu dirinya sedang mengandung. Yasmin mengusap perutnya pelan, matanya masih berkaca-kaca. Ada rasa haru yang sulit digambarkan, seolah ia masih tak percaya keajaiban kecil itu kini tumbuh dalam rahimnya. Tapi,