Bab 17

1323 Words

Beberapa detik berlalu, tapi Hans tidak memberi respons sesuai yang diminta oleh Yasmin. “Kenapa, Mas? Kamu enggak berani melakukan itu, ‘kan? Itu artinya kamu cemburu!” Merasa kesal, Hans semakin meremas erat stir. Perasaan yang bergejolak di d a da tidak bisa ia artikan sedikit pun. “Thats, no f u c k in’ way!” Kalimat itu diucapkan oleh Hans dengan nada dingin dan penuh penekanan. Yasmin bungkam. Ia hanya meneguk ludahnya kasar, lalu membuang wajah ke arah lain. Mobil mulai melaju, selama itu pula keduanya hanya diam dan larut dalam pikiran masing-masing. Sesekali Yasmin meremas perutnya saat rasa perih kembali menyerang. Hans pun tahu, tapi ia tetap dengan sikap egoisnya. Tidak peduli dan membiarkan Yasmin menahan sakit sendirian. “Lain kali, jangan sok kuat! Sudah tahu penyak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD