Hanggara tertawa. Mata elangnya menatap wajah Hans yang terlihat memelas. “Telan dalam-dalam keinginanmu, Hans. Kesempatan kamu untuk bersama Yasmin sudah habis. Terima atau tidak, kamu akan menyaksikan bagaimana Yasmin diperistri oleh adikmu sendiri! Itu hukuman untukmu.” Hans terjerembab. Membayangkannya saja sudah sakit, apalagi kenyataan. Sungguh, demi apa pun ia tidak rela. Pria itu bersumpah, jika saja Yasmin benar-benar menikah dengan Bian, tidak akan ia biarkan sang adik mendapat cinta dari Yasmin. Akan tetapi, di samping semua keinginannya untuk tetap mempertahankan Yasmin, pikirannya tiba-tiba teralih. Davina. Wanita yang juga dicintainya itu entah bagaimana keadaannya di rumah sakit. Pasti dia juga cemas memikirkannya. Tanpa kabar, tanpa pesan. Entah kapan ini akan berlal