“Bun, jalan-jalan yuk temeni Keisya naik sepeda. Keisya kangen jalan-jalan keliling komplek Oma naik sepeda.” Kata Keisya kepada Marsya. “Enggak ahh, Bunda nanti capek. Kan Bunda gaboleh capek-capek Kei.” “Yah Bunda, sebentar aja Bun.” “Enggak sayang lain kali ya.” “Kenapa Ay? Kenapa Kei?” Tanya Arga saat ia mendengar Marsya menolak sesuatu. “Bunda ga mau nemenin Keisya jalan-jalan keliling komplek naik sepeda Yah, padahal Keisya kangen jalan-jalan. Katanya Bunda nanti capek Yah.” “Ay kam—“ “Kan kata dokter Ima aku ga boleh capek-capek A. Jadi kamu aja yang nemenin Keisya ya A.” “Ay aku masih ada kerjaan sama Papa.” “Yaudah kalau gitu gapapa ya Kei jalan-jalannya entar aja.” Mata Keisya sudah berkaca-kaca, Arga menghela nafasnya kasar. Selama ini ia hanya diam ketika Marsya ga mau