Malam itu hujan turun, bulan pun ditutupi oleh awan gelap seolah menyesuaikan suasana dengan gadis yang tengah menangis di kamarnya sambil menatap sang bulan yang tidak lagi terlihat. Veronika duduk tepat di depan jendelanya mengamati rintikan air turun ke bumi persis seperti buliran bening jatuh dari matanya ke pipi. Mengapa perasaan ini begitu sesak? Mengapa perasaan ini begitu cepat berkembang? Veronika kembali ke kasur lalu memeriksa ponselnya yang berdering, Eric menghubunginya. Ia membiarkannya, ia tidak mau peduli lagi, ia tidak mau semakin terjerumus dan berharap pada pria yang seperti itu. Veronika kembali menatap layar ponselnya begitu mendapati pesan, Hei, what r u doing? Veronica? I’m so boring here -Eric Oh, jadi aku hanya pelampiasan bosannya saja? Veronika memilih me