Brenda masuk ke dalam rumah dibantu oleh Papa mertuanya. Tubuhnya memang masih lemas, namun dia harus kuat demi sang buah hati yang belum terlahir. Sampai di ruang keluarga, tatapanya bertemu dengan kedua mata Rio. Disana Rio tampak sayu, membuat Brenda kasihan pada lelaki itu. "Brenda kenapa Pah?"tanya Rio, pada sang Papah. "Nggak papa cuman agak capek aja." yang menjawab bukanlah sang Papa. Melainkan Brenda sendiri. "Sayang, gimana tadi? Cucu mama sehat kan?" tanya Mama Rio mengambil alih tubuh Brenda dari suaminya. "Baik Mah, dia sehat sekali katanya." Hati Rio menghangat mendengar jawaban Brenda. Anaknya baik-baik saja. Rio senang mendengarnya. "Yaudah Mama anter ke kamar ya. Kamu istirahat ya Sayang. Nanti Mama anter makan malem kamu ke kamar ya." Brenda mengangguk. Membiarkan sa