49

1597 Words

Hari-hari Rio lalui dengan lebih semangat. Setiap hari laki-laki itu selalu terbangun lebih awal hanya untuk melihat kondisi putranya. Melihat Brandon yang masih terlelap merupakan kebahagiaan tersendiri baginya. Rio tidak tahu lagi hal apa yang paling membahagiakan dalam hidupnya selain memiliki Brenda dan Brandon dalam hidupnya. “Uh, anak papah..” gemas Rio saat pipi bulat anaknya menarik perhatiannya untuk mencubit gemas pipi itu. “Gembulnya papah, bangun yuk, Sayang.” Rio membungkukkan tubuhnya agar bisa menciumi pipi anaknya. Laki-laki tak habis pikir bagaimana bisa putranya begitu menggemaskan. Kalau kata mamanya- Hannah, Brandon sekarang montok. Entah apa yang diberikan Brenda pada anaknya itu sampai bisa begitu gembul. “Uh, beratnya anak papah sekarang.” Keluh Rio ketika mengang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD