*** Kamar Davien,. Malam hari,. "Mommy,.?" Pria empat tahun itu terlihat sedang merangkak di atas ranjangnya. Ia berusaha bangkin dan beranjak turun dari sana. Davien sepertinya habis bermimpi yang entah apa yang telah dimimpikan oleh anak itu. Ia terbangun dan sepertinya ingin menangis. Namu , Davien selalu mengingat ucapan Sang Daddy, jika pria sejati tidak boleh menangis. Ia menahan air matanya, kedua matanya bergerak-gerak liar guna mencari sosok seseorang. Siapa lagi kalau bukan sang Mommy, Khesya. Namun sayangnya, ia tak menemukan sosok yang dicarinya itu disana. Davien mulai turun dari atas ranjangnya. Ia memakai sandal rumahannya dan bergegas keluar dari kamarnya yang berdampingan dengan kamar sang Mommy dan Daddynya. Davien melangkah sambil mengucek sebelah matanya. Sungg