“Kamu mau melanjutkan ini di kamar sayang?” tanya Monik dengan mata berkabut gairah. Juan menatap Monik yang terbaring di sampingnya dengan tatapan kosong kemudian menggelengkan kepalanya. Keringat mengalir di dahinya, dan napasnya masih belum teratur setelah ledakan gairah yang baru saja terjadi. Namun, bukannya merasa puas, Juan justru merasa bersalah yang mendalam. Tubuhnya terasa lelah, tapi pikirannya jauh lebih lelah. Ada sesuatu yang tidak beres. Monik telah menguasainya, dan Juan merasa seperti orang asing di tubuhnya sendiri. Monik, dengan senyum penuh kemenangan, membelai d**a Juan. "Kamu luar biasa malam ini, Juan. Seperti yang kuharapkan darimu." Juan diam, tak merespons. Pikirannya melayang ke Lucy yang sedang menunggunya di rumah. Wanita yang mencintainya dengan tulus, ya