Juan duduk di ruang tunggu rumah sakit dengan kepala tertunduk, jari-jarinya gemetar di atas lutut. Dia berharap, jika hasil labrotaoriumnya mengatakan cocok. Hingga dia tidak harus melakukan opsi kedua. Masih terngiang-ngiang di kepalanya perkataan dokter waktu itu. "Jika sumsum Tuan Juan tidak cocok, maka opsi terakhir adalah dengan membuat Nyonya Monik hamil lagi. Besar kemungkinan bayi Nyonya Monik nanti memiliki sumsum tulang yang cocok dengan Jenita." Pikiran Juan kacau, dia harus memilih antara Lucy atau Jenita. Dua orang ini sama pentingnya bagi Juan. Beberapa hari kemudian, hasil laborat Juan telah keluar. Ternyata, sumsum tulangnya tidak cocok dengan Jenita. Berita ini seperti batu besar yang menghantam dadanya. Harapan untuk menyelamatkan putrinya nyaris sirna. Ucapan dokte