"Lanjutkan pencariannya. Jangan berhenti sampai kamu menemukan dimana dia berada." Ketika panggilan berakhir, Juan berdiri dan berjalan mengitari rumah Lucy. Setiap sudut rumah itu dipenuhi kenangan mereka. Namun sekarang, setiap benda di ruangan itu justru mengingatkannya pada keadaan bahwa dia telah kehilangan Lucy. *** Keesokan harinya, Juan berdiri memandangi hiruk pikuknya kendaraan yang berlalu lalang melalui kaca besar di belakang kursi kebesarannya. Yang ada di pikirannya hanya Lucy, lucy dan lucy saja. Bahkan pekerjaan yang menumpuk di mejanya, tak sanggup dia kerjakan. Pikirannya buntu. Memikirkan bagaimana mencari Lucy dan menjelaskan kesalahpahaman mereka. Saat Juan tenggelam dalam lamunannya, pintu tiba-tiba terbuka. Erik masuk dengan membawa setumpuk berkas. "Tuan, ini