“Apa yang harus aku lakukan? Kenapa Juan sejahat itu padaku?”
Lucy berjalan dengan langkah gontai. Ingatannya kembali pada pertemuannya dengan Juan untuk pertama kali. Berbagai kejanggalan yang dia rasakan kini mulai terjawab sudah. Mulai dari beberapa orang berjas hitam yang berjaga di depan kamar Juan. Begitu juga dengan kemampuannya mengatasi masalah perusahaan yang sering Lucy keluhkan selama ini.
“Pantas saja, dia begitu handal.”
Lucy pun sampai di parkiran. Wanita itu kemudian melajukan mobilnya pulang ke rumah. Pikirannya kacau, meski memaksakan berada di kantor pun, dia tidak akan bisa fokus.
Lucy telah sampai di rumah Mama Hera. Tak lama, handphone miliknya bergetar. Melihat asistennya yang menelepon, Lucy segera mengangkatnya.
“Ada apa?” tanyanya.
Wajahnya mendadak pucat se
