Perjanjian Kontrak Baru

1005 Words

Pagi itu, ruang makan Zeff terasa sunyi, hanya diisi oleh suara alat makan yang beradu dengan piring. Kaia duduk di seberang Zeff, menundukkan kepala sambil menggerakkan garpunya dengan perlahan. Pancake di piringnya hampir tidak tersentuh, meskipun biasanya dia makan dengan lahap. Zeff memperhatikan Kaia di sela-sela suapan makanannya. Wajah wanita itu tampak kosong, dan sorot matanya menghindari tatapan pria yang duduk di depannya. Ada jarak yang terasa begitu nyata di antara mereka, dan itu membuat Zeff tidak nyaman. "Kaia," ujar Zeff akhirnya, memecah keheningan yang memanjang. Kaia mengangkat pandangannya sekilas, namun tidak mengatakan apa-apa. Bibirnya terkatup rapat, seolah menahan sesuatu yang sulit dia ungkapkan. "Kau tidak suka sarapannya?" tanya Zeff lagi, m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD