Kairo bersujud di depan Dara dan kedua tangan Kairo memegang kedua tangan Dara pelan. Di kecupnya pungungg tangan itu bersamaan. "Kai ... Dara gak bisa. Dara gak mau Kai akan di musuhi oleh Ayah dan Bunda. Yentu mereka tidak akan pernah setuju dengan hubungan serius kita. Shifa bukan anak kamu, Kai, bukan darah daging kamu. Jadi itu semua itu mustahil. Dara lebih baik begini, tetap menjadi sahabat Kai. Lebih baik Kai bersama Rika. Rika anak yang baik dan masih perawan. Bukan dengan Dara yang sudah ...." ucapan Dara terhenti. Kairo menutup mulut Dara dengan jari telunjuknya tepat di depan bibir Dara. "Jangan kamu ulangi kata -kata itu lagi. Aku mau berusaha meyakinkan ledua orang tua aku. Bahwa cuma kamu yang pantas mendampingi aku. Hanya Dara Kinanti yang pantas menjadi istri dari dokter