ANOTHER HELP. ESOKNYA Dewa kembali beraktifitas seperti biasa. Tumpukan email, pesan-pesan panjang dari para rekan kerjanya dan rancangan demi rancangan dari setiap pekerjaan yang telah ia dan rekan-rekannya susun bertumpuk dalam satu computer yang tergeletak tak berdaya di atas meja kerjanya. Seringkali Dewa merasa iba pada benda canggih itu, computernya menyimpan file dengan kapasitas yang cukup besar. Seandainya saja computernya bica bicara, benda itu pasti sudah mengeluh karena setiap hari Dewa selalu memberinya beban tambahan. Dengan perasaan yang cukup baik, Dewa mendaratkan pantatnya di kursi. Ia lalu menyalakan komputernya. Semalam, Dewa telah berdiskusi dengan Gadis mengenai alat transportasi yang akan mereka gunakan untuk mengirim vaksin dan obat dari RRTech-island. Gadis meny

