THE TUMMY

1337 Words

SUARA tangisan Bruce menggema di seluruh ruangan. Aku membuka mata setelah mendengar suara itu. Malam ini, entah mengapa Gadis ingin tidur dengan Bruce. Padahal malam-malam sebelumnya ia menolak tidur dengan Bruce dengan alasan Bruce harus mulai belajar tidur terpisah dengan kami. Aku beranjak dari tempat tidur dan segera berjalan ke box bayi Bruce. Bruce menendang-nendang ke udara. Air mata mengalir di pipinya. “Oh… anak daddy kenapa ini?” kataku pelan seraya menggendong Bruce. Gadis masih terlepap. Sepertinya ia kelelahan karena kemarin Bruce sama sekali tidak mau diajak oleh pengasuh. Gadis tidur lebih cepat dari biasanya. Tapi, ia ingin tidur dengan Bruce juga. Dan aku memindah Bruce setelah Gadis mulai tidur. “Ada apa, Nak?” tanyaku pada Bruce. Bruce mulai tenang setelah kugendong

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD