PERFECT LIFE.

1260 Words

PERFECT LIFE. Hamad International Airport, 05.00 AM. Gadis melihat takjub keluar jendela. Dalam dekapannya, Bruce tampak bergerak tidak nyaman. Anak itu akhirnya membuka mata perlahan, seolah tahu perjalanan panjang mereka sudah berakhir. Bruce mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar membuka mata lebar-lebar. “Morning, jagoan.” Sapa Bruce pada putranya. “Sudah bangun?” tanya Dewa di sisinya. Dewa bergegas mengambil alih Bruce, takut anaknya membuat Gadis tidak nyaman. Mengingat, perut Gadis yang semakin lama semakin membuncit. Dewa seringkali tidak tega jika harus melihat Gadis menggendong Bruce. “Biar aku saja yang menggendongnya.” Gadis mengangguk sembari menyerahkan Bruce pada suaminya. “Hati-hati.” Katanya lirih. Setelah Bruce berpindah ke pangkuan Dewa, Gadis kembali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD