"Jika aku jadi kau, aku akan meninggalkann ranjang itu sebelum...-""Sebelum apa? Sebelum kau berhasil menembakku? Kau bahkan tidak membawa senajta. Aku tahu itu." "Kau!" desisku marah. "Atau mengaktifkan salah satu SmartFly yang kau miliki? Itu juga mustahil. Kau tidak membawa apa-apa selain pakaian yang melekat di tubumu. Bahkan jantung yang berada di dalam dadamu itu, entah sampai kapan benda itu bisa bertahan." Ingin sekali rasanya aku mengumpat dan membunuh pria ini. Suaranya, gerak-gerik tubuhnya bahkan sudah sangat kuhafal. Siapa lagi kalau bukan Dimitry Nelson. Pria yang selama ini memgawasi dan menggoda istriku ketika istriku sedang tidak bersamaku. Pria b******k itu bahkan berani menyelinap ke kamar kami. Berbaring di sisi ranjang Gadis dan mengubur diri di bawah seli

