Vhena tahu saat ini sedang diculik oleh pria yang ada di hadapannya, tetapi ia tidak bisa mengerti mengapa seorang Perdana Menteri bisa menculiknya. Meski ia tahu sedang diculik, tetapi Vhena terlihat biasa saja. "Ketenanganmu cukup mengagumkan," sanjung Lenart yang tidak melihat raut gelisah di wajah wanita yang ada di hadapannya. "Lalu, apa aku harus berteriak histeris yang dapat menurunkan wibawaku?" tanya Vhena dengan wajah polosnya. Lenart tertawa, pria yang berusia akhir tiga puluh tahunan itu menatap takjub ke arah Vhena. Pria berwajah sinis itu mengambil sebuah rokok dan membakarnya di depan Vhena, wanita itu bahkan tidak terusik saat Lenart menatapnya begitu dalam. "Jadi, bisa jelaskan apa yang terjadi? Aku sama sekali tidak mengerti, apa Daniel mengganggu usahamu?" tanya Vhen