"Lepaskan!" Anita sepertinya merajuk. Ia melepaskan dirinya dari dekapan Angkasa, begitu laki laki itu membawanya keruangannya. anita masih saja merasa malu ketika membayangkan dirinya digendong oleh Angkasa di kantin kantor tadi. Ia yakin sekali kalau semua teman temannya yang di bagian pemasaran melihat itu. Anita tidak tahu harus bagaimana nanti menjelaskan semuanya pada teman temannya. mereka pasti meledek nya. Merasa bahwa kekasihnya itu sedang marah, Angkasa menarik perempuan jelita itu hingga duduk dipangkuannya. Dan bersamaan dengan itu Monika hampir saja masuk ke ruangan itu. Ia sungguh benci melihat bagaimana Angkasa memperlakukan Anita dengan penuh cinta. Monika kembali berbalik dan duduk di kursinya dengan wajah muram. "Aku harus membuat perhitungan dengan perempuan itu,"

