11. Sangat Berhak, Namun Enggan Menuntut

1437 Words

Atmosfer dingin masih menyelimuti hangatnya pagi ini. Baik Ridho maupun Vivi tak ada yang membuka suara. Hanya denting sendok dan jarum jam dinding yang bersuara. Selebihnya, keduanya bungkam. Tak tahan dengan kebungkaman sang suami. Vivi pun bertanya, "Mas, nanti pulang jam berapa?" "Pulang malam. Kamu langsung tidur saja. Aku masih kumpul sama teman." Nada datar yang terdengar dari Ridho membuat Vivi enggan lagi bertanya. Hingga sang suami berangkat bekerja. Vivi tak berkata lagi. Ia mengambil tangan kanannya lalu mencium. Tak lupa tetap memamerkan senyum manisnya, meski raut wajah datar yang tergambar sebagai balasnya. Di kantor tempatnya bekerja pun Ridho menjadi salah satu karyawan yang rajin. Ia digadang-gadang akan dipekerjakan sebagai staff. Paling tidak ia pernah dahulu se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD