Tengah malam, ketika kedua orang tengah saling beradu napas. Dengan ranjang yang bergoyang. Ternyata aktivitas panas kedua orang yang telah SAH menjadi suami istri itu harus berakhir lebih cepat. Ponsel yang berbunyi seolah menjadi nyamuk pengganggu yang mereka biarkan sejak tadi. Hingga Ridho meraih celana pendeknya dan mengambil ponsel Vivi. “Aku kepengin tahu, siapa orang yang menelponmu malam-malam seperti ini? Mengganggu saja,” cibir Ridho sebelum melihat nama yang tertera di sana. Ibu. Ridho sempat berpikir. Namun tak lama kemudian ia tahu, siapakah Ibu yang dimaksud oleh Vivi ini. Tentu saja, Bu Rumana. Panggilan sebanyak lima kali dan kelima-limanya tidak terjawab membuat Ridho merasa bersalah. “Kenapa, Mas? Siapa yang menelpon?” Pertanyaan Vivi berhasil menyadarkan Ridho kembal