Kedua mata Vivi menatap sayu sosok Ridho yang juga menatapnya memohon. Entah benar atau tidak mengenai ucapan Ridho barusan bahwa ia tidak suka dengan senyum palsu nan penuh luka yang ditunjukkan oleh Vivi. Wanita itu memang tidak begitu pandai menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya. Tidak mampu merawat luka yang baru saja tergores maupun luka menganga. Akan tetapi sesuai dengan wejangan Ahmad yang notabene-nya lebih muda darinya, memintanya untuk bertanya lebih dahulu sebelum benar-benar meluapkan emosinya. Toh, sebuah masalah tidak akan reda jika keduanya saling beradu urat leher. “Tentang semalam-“ “Aku minta maaf,” sela Ridho sebelum Vivi usai berkata. Sudah Ridho duga sebelumnya, bahwa menyembunyikan suatu hal dari istrinya itu tidak akan lama dan tidak akan berakhir baik. Ia